Kamis, 28 Februari 2013

Cinta dalam selongsong bohlam


Mendatar

1. Alat Penerangan
3. Imbuhan pembentuk kata kerja pasif
4. Tempat; kamar
5. Lawan kata dari "luar"
6. Biarpun
8. Serupa
10. Perasaan kasih sayang
12. Tidak

Menurun 

2. Salah satu jenis lampu
6. Kata ganti pemilik
7. Wajah
9. ...... Semesta
11. Kata ganti pemilik
13. Kata depan yang digunakan setelah kata sifat yang menyatakan perasaan
14. Lawan kata dari "nyala"


nb : tribute to mas Alam yang sudah lama tenggelam dari hingar bingar panggung dangdut indonesia *halah* :|

Rabu, 06 Februari 2013

Prompt #3 : Hilang


Aku duduk di kursi kerjaku dengan perasaan tak tenang. Rasanya ingin kutiup amplop yang melayang-layang di layar komputerku agar segera selesai berpindah dari gambar kotak kuning yang satu ke kotak lainnya. Memindahkan data sebesar 1,5 giga dari komputer ke alat penyimpan data milik pak bos ini terasa lama dan menyiksa.

Pikiranku masih tertinggal di ruang rapat, yang dipenuhi insinyur-insinyur muda berwajah segar dan penuh semangat.  Ada sesuatu yang menahanku disana, menyita semua perhatian dan konsentrasiku. Pesonanya sungguh-sungguh menjeratku dan mungkin juga peserta rapat lainnya. Aku takut, jika aku terlalu lama di sini, di meja kerjaku ini dan meninggalkan tempat dudukku di ruang rapat, aku akan kehilangan dia. Perasaanku berkata, terlalu banyak oknum yang menginginkan kehadirannya.
Aku masih ingat ketika menemukannya pertama kali, sensasinya masih lekat terpatri di kepalaku. Dan hari ini, ketika aku tahu dia hadir di ruang rapat, aku ingin sekali mendapatkannya.

Pukul 11.58.
2 menit lagi! Akhirnya data itu berpindah sempurna. Aku mencabut alat penyimpan data itu dengan gerakan yang sangat cepat, lalu susah payah berlari menuju ruang rapat yang terletak agak jauh dari ruang kerjaku. Dan baru sekarang aku merutuki kenyataan ini.

"Gawat!"

Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! Kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah usaha sia-sia. Aku sudah telat!

"Tidak apa-apa," kataku menenangkan hati.

Aku mulai memasuki ruangan dan mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat ke arahku.