Arial menapaki jalan
menanjak itu dengan hati setengah dongkol. Andai saja dia tak perlu mengambil
jalan memutar untuk menghindari kutukan pohon jambu kluthuk di jalan yang
membelah tengah desa. Arial tidak mau peristiwa tempo hari terulang kembali,
saat dia tertidur nyenyak di bawah pohon dan lupa mengantarkan
pesanan kue yang diminta ibunya.
Konon, pohon itu ditanam
oleh mbah Aparajita sesepuh di desa mereka. Mbah Aparajita adalah peniup
seruling yang hebat, ketika pohon itu mulai tinggi, rimbun dan berbuah lebat,
mbah Aparajita senang sekali menghabiskan waktu di bawah pohon tersebut, menikmati
buah jambu matang pohon yang selalu ada dan meniup seruling hingga tertidur. Saat
mbah Aparajita telah tiada, kutukan itu pun terjadi, barang siapa yang lewat di
dekat pohon itu, dia akan tergoda untuk beristirahat dan tertidur di bawah
pohon jambu nan rindang itu hingga terlupa tujuan awal perjalanannya.
“Ariaal ...
Ariaaal!”
“Duh ... ini pasti si Constantina.”
Gerutu Arial sambil terus berjalan. Tak berapa lama, Constantina telah berjalan
di sisinya, dengan riang dan cerewet seperti biasanya. Rambutnya yang selalu
berkuncir dua, bergoyang-goyang seperti ekor kuda.
“Mau kemana sih?”
“Mau ke ujung desa,
mengantar pesanan kue.”
“Loh, kok lewat sini,
rumahmu kan disana .... ahaaa aku tahu pasti kau takut terkena kutukan yaaa.”
Arial cemberut.
“Masa iya, badan gede begini
takut sama kutukan, begini saja, nanti sehabis mengantar kue kutunggu di bawah
pohon jambu kluthuk ya, akan ku beri rahasia untuk menangkal kutukan itu.”
“Malas aah, aku nanti lewat
sini lagi saja. Kan jalannya menurun kalau pulang jadi enak nggak terlalu
capek.”
“Iya, kalau kamu
menggelinding nggak terlalu capek, tapi kalau jalan ya sama saja capeknya,
pokoknya aku tunggu.” seru constantina tertawa sambil berlari menuju belokan di
depan Arial yang masih saja cemberut.
****
“Mana ini si Constantina ...”
Arial celingukan di bawah pohon jambu kluthuk.
“Hai ... mau jambu nggak?”
Constantina menuruni pohon jambu dengan cekatan, sakunya menggembul, berisi
buah jambu matang pohon yang sepertinya manis dan segar.
Sambil duduk, mereka berdua
menikmati buah jambu di bawah pohon.
“Kamu tahu ndak, sebenarnya
ini kutukan itu bohong!” kata Constantina dengan wajah serius.
“Kata siapa? Buktinya setiap
orang yang lewat sini pasti ketiduran di bawah pohon.”
“Aaaah ... Arial, kamu kan
belajar Ilmu Alam, masa tidak tahu sih, sebab-sebab orang bisa gampang tertidur
di tempat ini.” Constantina mengambil sebuah ranting pohon lalu mulai
menerangkan dengan gaya bak bu guru di sekolah mereka.
“Jadi ya, karena pohon itu
mengeluarkan oksigen, maka orang yang berada di bawah pohon ini akan merasa
segar, karena kebutuhan oksigennya terpenuhi. Yang kedua, lokasi ini dilewati
oleh angin yang membuat suasana semakin sejuk, hingga mata pun semakin
mengantuk. Dan yang terakhir, orang pasti tergoda memakan buah jambu yang
bergelantungan ini hingga perutnya kenyang. Kamu bayangkan saja, perut kenyang,
angin segar, whuhaaaa suasana yang sangat enak untuk tidur kan?”
Constantina menerangkan
dengan panjang lebar, diakhiri senyuman penuh kemenangan. Arial diam saja,
dalam hati dia membenarkan kata-kata Constantina.
“Jadi biar kita tidak
mengantuk dan tertidur, kita harus berkonsentrasi untuk melakukan sesuatu, bagaimana
kalau kita bernyanyi?”
“Hah? Nyanyi apa?”
“Kereta api ... kau yang
bernyanyi aku yang menyahut sebagai suara latar... oke?”
Tak berapa lama, Arial sudah
asyik bernyanyi dengan ditimpali suara Constantina yang sedikit cempreng. Benar
juga, karena asyik bernyanyi, dia menjadi tidak mengantuk.
“Naik kereta api ..”
“tuut...tuut...tuuuutttt”
“Siapa hendak turut, ke
banding surabaya naiklah engkau dengan percuma, ayo kawanku lekas naik keretaku
tak ‘brenti lama”
“Naik kereta api ...”
“.....”
Arial menunggu sahutan dari
Constantina, sedetik .... tiga detik ... satu menit .... lalu dia menoleh, dan melihat Constantina
telah tertidur pulas ...
****
nb : diikutsertakan untuk lampubohlam#2 pohon dan draft dongeng di blogdongenganak kalau lolos :p
nama tokoh diambil dari jenis-jenis huruf yang ada di windows .... terimakasih ...zzzzzzzz *tidur di kasur*
bagus bagus... langsung aku jadwalkan buat pekan depan ya!
BalasHapuskoyo pak tino sidin mbak :|
BalasHapusfont favoritku kok ndak ono...???? Trebuchet. #protes yg ga penting....
BalasHapuslucu, jadi baru ngeh ketika bait terakhir, kreatif pisan euy
BalasHapus