Selasa, 29 Januari 2013

Prompt #2 : Suratan Nasib ?


Sri memoles bibirnya dengan gincu warna merah, mematut-matut gaun brokat yang diperoleh dari pasar jumat dengan harga miring.
“Mas parno, titip gubuk ya, aku mau keluar sebentar, ada janji dengan teman-teman” kata Sri sambil memasang gembok di lawang gubuknya.
Parno yang sedang menyesap kopi di depan rumahnya cuma mengangguk.
“Aku cantik ndak kang? Lihat tas ku baru, apik yo?”
“Mahal ya Sri? Sugih duit kamu” Sri tertawa mringis.
“Kredit kang, dari mbak Mitha, yang rumahnya deket pengkolan itu. Katanya tas ini lagi ngetrend, sejak dipake syahrini, artis yang kang Parno bilang slemoh itu.”
Wes ah, tak berangkat dulu, nanti aku telat”

Parno mengikuti langkah kaki Sri dengan ekor matanya, di kampung mereka berdua bertetangga, bahkan berangkat ke jakarta pun bersama. Sama-sama membawa kisah sendiri, Parno yang luka hati ditinggal kawin pacarnya, Sri yang tak tahan lagi setiap hari bertengkar dengan bapaknya.

Malam semakin larut, suara klakson mobil di jalan raya masih saja memekakkan telinga. Parno masih terjaga di depan salah satu gubuk yang berderet di sepanjang tepian rel kereta. Kopi dan beberapa ubi goreng yang tadi menemaninya sudah tandas, tapi matanya belum juga mau terpejam.

“KAAAANGG .... KANG PARNOOOO “ Sri datang dengan tergoboh-goboh sambil menyentak-nyentak tubuh Parno yang bersandar di tiang rumah.
“Kang ... aku kecopetan, duitnya sih ndak seberapa, tapi tasku kang tas baruku .... suwek kang” Sri menangis sejadi-jadinya. Terbayang cicilan yang harus dilunasi, terbayang saat memegang tas mahal itu pertama kali.
Sri menimang-nimang tas branded itu. Bentuknya cantik sekali. Terbuat dari kulit sintetis yang diemboss berwarna putih dengan aksen kulit sintetis bertekstur kulit ular. Berkali-kali dia menimang lalu menaruhnya kembali, lalu kembali mengambil dan menimangnya lagi. Pikirannya kacau, membuat semalaman tidurnya tidak nyenyak.  Esok harinya, Sri kembali mendatangi penjual tas itu, hatinya sudah bulat, dia sudah terlanjur terpikat.
“Ya sudah mbak Mitha, aku jadi ambil deh, tapi 3 kali bayar ya” Sri membawa bungkusan tas bermerek terkenal itu dengan hati-hati, melindunginya dari tetesan sisa gerimis sore itu, mendekapnya erat di dadanya seakan takut tas itu terlepas darinya.

“Mulane to Sri, besok lagi, ndak usah macem-macem kredit tas mahal segala”
“Kang, aku kan juga kepengen cantik, kayak perempuan-perempuan di tipi itu, pake baju mahal, tas mahal, jalan-jalan di mol” bela Sri di sela isak tangisnya
“Lha mereka kan perempuan Sri! Kamu itu inget ... inget sama kodratmu, kamu itu Sriyono!! Tas mahal tetep ndak bisa bikin lengan sama betismu yang kadung berotot itu jadi alus dan seksi”

Parno membanting pintu gubuknya dan berlalu ke dalam, Sri masih terisak, Kang Parno yang biasanya selalu mengerti kondisinya sudah tak jauh beda dengan bapaknya.



nb. cerita ini hanyalah fiksi saja, jika ada kesamaan nama dan alur itu hanya kebetulan semata ... percayalah .... sama Tuhan jangan sama saya ... musyrik :| 

12 komentar:

  1. Ohhh ... ternyata namanya Sriyono toh ..
    tasnya buatku saja Sri, lenganku tak berotot kok :))

    BalasHapus
  2. hihihi...ternyata...iya betul ya, Sri tidak selalu kemayu...idenya oke mak, salam kenal...:-)

    BalasHapus
  3. wekekekekekeke keren, twistnya itu lho. kirain sri perempuan gara2 omongane kemayu, ternyataaa. srionooo sriono :D

    BalasHapus
  4. wuhuuuu sriyono... temen di sini ada yg namanya Sriyono, hhihi jadi kebayang2 wkwkwk
    Oh ya mba, perhatikan lagi tanda bacanya, ya. Ada beberapa yg saya lihat ga sesuai soalnya :)
    Trimikisiii :))

    BalasHapus
  5. ya ampunnnnnn... endingnya mengejutkan..!!!

    BalasHapus
  6. itu NB nya itu malah yang distracting khas nya Yuyuk :))))))) *lospokus beneran*

    BalasHapus
  7. hahaah ga nyangka endingnya menakjubkan

    lam kenal mba

    BalasHapus
  8. Bener, endingnya gak ketebak, nice Mbak :)

    BalasHapus
  9. hiyaaa tanda bacanya masih berantakan yaa ... musti belajar lagi semangaat *iket kepala* :))

    salam kenal semua emak-emak kece, maaf blm bisa balas berkunjung, segera nanti saya nyamperin satu-satu :D

    BalasHapus
  10. gubrak!
    hihihi.. endingnya enggak disangka2 mba :)

    BalasHapus
  11. walah... ternyata Sriyono toh, sungguh ending yang tak terduga, hihihi

    BalasHapus